Berbagi Alkohol



Di mulut gang, di sebuah perkampungan, dua orang pria sedang meneguk minuman keras. Wajah mereka mulai memerah seperti kepiting rebus. Mabuk.

"Aku ingin satu lagi."

"Kau sudah mabuk, Jo."

"Kau juga."

"Aku tidak parah."

"Sudahlah berikan saja."

Rei mengambil sebotol bir di sisi kanannya, lantas memberikannya pada Jo.

"Terima kasih."

"Kau sungguh rakus, Jo."

"Aku hanya haus, bukan lapar."

Jo mendekatkan ujung botol itu ke bibirnya. Lantas menuangkannya ke mulut. Tidak ada air yang mengguyur. Jo kesal.

"Ini sudah habis."

"Tidak mungkin," Rei berkilah.

"Kau teman yang pelit!"

"Biar kulihat."

Rei menyambar botol bir tadi dari tangan Jo. Lantas memeriksanya dengan saksama.

"Kau benar-benar sudah mabuk, Jo."

"Kau tak bisa menipuku."

"Kau lihat ini?" Rei mengulurkan botol bir tadi, tepat di depan wajah Jo.

"Apa?"

"Coba perhatikan, bodoh!"

"Aku tak melihat apa pun."

"Lihat," kata Rei sambil menunjuk ujung botol, "tutupnya belum kau buka!"

"Ah, iya, aku lupa."

Komentar

Postingan Populer