Kamu Tidak Gila



Salah satu temanku mengaku bahwa dia sedang tidak waras. Bisa dianggap mengalami kegilaan.

Dia memutuskan untuk mendinginkan otaknya. Menghindarkan dari masalah yang entah apa.

Aku menyetujuinya. Setiap orang terkadang membutuhkan waktu untuk menyendiri. Mengenal dirinya kembali. Berbincang dengan bagian terdalam hatinya. Mencoba menemukan apa yang selama ini terus digerus oleh hiruk-pikuk.

Tetapi, sungguh aku tak setuju jika ia mengira telah mengalami gejala kegilaan—meski kutahu ia hanya bercanda. Pasalnya, itu sama halnya dengan pernyataan orang gila di RSJ yang menegaskan: "Saya tidak gila!" atau "Saya sudah sembuh!"

Tidak banyak yang akan percaya, meski ia mengucapkan hal yang sebenarnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer