Jangan Tidur Sekarang



Anda tahu ini terlalu awal bagi Anda untuk tidur. Tapi Anda sedang sangat mengantuk. Mata Anda sudah ingin memejam sejak tadi. Dan sulit untuk menahannya lebih lama lagi.

Namun Anda tidak boleh tidur sekarang. Ini masih sore, belum malam. Lagipula Anda punya urusan lain yang harus Anda selesaikan segera, tak bisa ditunda. Anda tidak bisa mengabaikan urusan tersebut karena akan mengganggu keseimbangan hidup Anda, terlebih lagi untuk tidur yang harusnya bisa nanti-nanti saja.

Anda berkata pada diri sendiri, kalau Anda belum benar-benar lelah dan kerenanya Anda belum benar-benar membutuhkan tidur. Tapi Anda sangat mengantuk. Bahkan kelopak mata Anda mulai turun, menutupi setengah bola mata Anda.

Sialan, umpat Anda sambil menampar pipi Anda berkali-kali. Itu berhasil membuat Anda terjaga kembali, namun hanya sebentar. Tak lama kelopak mata Anda mulai memejam kembali dan Anda lalu menampar pipi Anda lagi. Seterusnya begitu.

Aku tidak boleh tidur, kata Anda, jika aku sampai tertidur akan butuh waktu lama bagiku untuk bangun. Dan Anda tahu Anda tidak punya waktu yang melimpah untuk menyelesaikan urusan Anda. Waktu Anda sangat terbatas.

Anda lalu mengandalkan secangkir kopi untuk membuat Anda terjaga. Itu agak membantu namun tak bertahan lama. Bahkan seringkali saat Anda sedang membereskan urusan Anda, rasa kantuk itu terus membayangi Anda, seperti seorang anak yang sulit diipisahkan dari ibunya. Tapi Anda terus menekan rasa kantuk itu, membendung keinginan Anda untuk tidur, meskipun Anda berhak untuk mendapatkannya.

Tidak sekarang, tidak sekarang, begitulah Anda meyakinkan diri sendiri. Sekalipun aku membiarkan diriku tidur sekarang, aku yakin aku tidak akan bisa tidur dengan nyenyak.

Maka, Anda pun segera menyelesaikan urusan Anda agar bisa cepat tidur. Urusan Anda selesai pada larut malam. Anda lalu menuju kamar Anda, naik ke ranjang Anda, membaringkan tubuh Anda, menaruh bantal di bawah kepala Anda, lalu mencoba memejamkan mata. Anda berkata dalam hati, sekarang aku bisa tidur. Tapi, meskipun Anda sudah memejamkan mata, dan berbaring dengan nyaman, Anda tak juga bisa tidur. Rasa kantuk yang Anda rasakan tadi, anehnya, tiba-tiba menghilang begitu saja.

Anda beranjak dari tempat tidur, menuju dapur untuk membuat segelas susu. Mungkin sehabis minum segelas susu hangat, Anda bakal merasa nyaman dan akhirnya bisa memejamkan mata, menyerahkan diri sepenuhnya pada rasa kantuk, begitulah harapan Anda. Anda lalu mengambil gelas, memasukkan tiga sendok susu bubuk, dan menuangkan air hangat. Kemudian Anda mengaduknya menggunakan sendok dengan putaran ke kiri. Anda mengangkat sendok, dan untuk sesaat Anda melamun menonton pusaran air susu di depan Anda. Aneh sekali, tiba-tiba Anda menangis.

Komentar

Postingan Populer