Pada pukul empat pagi, ketika ia baru terbangun dari tidurnya yang kurang lelap, ia menyadari bahwa kehidupan ini dibangun atas bermacam-macam kepura-puraan juga hal-hal tidak berguna lainnya yang dilebih-lebihkan. Menyadari itu, ia merasa tidak bersemangat untuk bangun bahkan untuk bergerak dari tempat tidurnya; mendadak saja ia kehilangan gairah menjalani hidup ini dan memilih untuk tidak melakukan apa pun yang mungkin sajamenurut orang-orangbermanfaat bagi dirinya. Meski begitu ia tidak yakin sepenuhnya bahwa hal itu bisa diartikan kalau ia ingin mati, mengakhiri hidupnya saat itu juga dengan caranya sendiri. Ia ingin hidup, sepertinya begitu, namun di saat yang sama ia juga tidak ingin melakukan apa pun untuk hidup itu, hanya membiarkan hidup itu berlalu begitu saja tanpa menambahkan makna apa pun di dalamnya. Namun pada akhirnya ia tetap bangun untuk beranjak menuju kamar mandi. Ia mulai melucuti pakaiannya dan menggantungnya di paku yang menancap di dinding. Meski menyadari hawa dingin pagi itu sangat menggigit ia mulai mengguyur tubuhnya dengan air yang anehnya terasa agak hangat. Tubuhnya gemetar karena kedinginan namun ia tidak peduli. Yang ia pedulikan saat itu hanyalah mengenyahkan perasaan aneh yang muncul di benaknya, jika bukan untuk selamanya setidaknya untuk sementara.

Komentar

Postingan Populer