"Mohon tunggu. Sebentar lagi kami akan menyambungkan panggilan telepon Anda yang berada di masa sekarang dengan diri Anda yang ada di masa depan, lima puluh tahun mendatang. Mohon tunggu ...."

Kalimat itu diulang sebanyak tiga kali sebelum terdengar nada yang menandakan telepon telah tersambung. Tiba-tiba timbul perasaan aneh dalam dirinya dan sempat terpikir olehnya untuk menutup teleponnya. Setelah dering keenam atau ketujuh, telepon diangkat.

Pria ituyang berada di masa sekaranglalu mengucapkan kalimat pembuka yang sudah sangat umum dipakai: "Halo." Kemudian setelah melihat langit yang berwarna biru tua bercampur jingga sebentar dari jendela kamarnya, ia menambahkan: "Selamat petang."

Terdengar suara batuk bersambung-sambung yang cukup mengerikan. Sudah setua apa ia di masa depan, ia bertanya-tanya. Suara batuk terhenti. Lalu sapaannya dibalas: "Halo," kata pria tua di ujung sambungan. Ia sebenarnya belum tahu pasti apa itu dirinya di lima puluh tahun mendatang atau bukan. Tapi ia yakin itu dirinya, meski suara itu terdengar berbeda. "Di sini Handoko."

Sialan, pikirnya. Benar itu dirinya.

Komentar

Postingan Populer