Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Review Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

" Hanya pria yang enggak bisa ngaceng, bisa berkelahi tanpa takut mati ." Cerita film ini berangkat dari kalimat di atas. Ajo Kawir, anak kampung Bojongsoang, tak bisa ngaceng gegara trauma pada suatu malam jahanam. Pada malam itu dia dipaksa ngentot oleh dua polisi yang memergokinya karena mengintip aksi mereka saat sedang memerkosa Rona Merah. Sejak malam itu 'burung' miliknya tertidur pulas. Beragam usaha sudah ditempuhnya untuk membangunkan 'burung'nya itu dan berujung kegagalan. Kegagalan ini nyata betul diwakilkan lewat interaksi Ajo dengan seorang pelacur: " Tidak ada yang paling menghinakan seorang pelacur selain burung yang tak bisa berdiri ." Didorong keputusasaannya itu, Ajo menjelma jadi pria yang doyan berkelahi, seolah-olah itulah cara lain baginya untuk menunjukkan kejantanannya. Siapa pun yang berani mempertanyakan kejantanannya, dia ajak adu jotos. Siapa pun orangnya yang patut menerima hukuman, bakal dihantamnya. Kelakuannya inilah

Postingan Terbaru

Christoph Waltz: Passion Tak Ada Hubungannya dengan Pekerjaan

Dongeng - Chapter 1

Kaset Lama

Metamorfosis - Franz Kafka (Bagian Akhir)

Metamorfosis - Franz Kafka (Bagian II)