Asem Manisnya Film Tomorrowland



Setelah selesainya series film "Harry Potter", saya belum menemukan lagi film ber-genre fantasi yang memikat. Bahkan film "The Hobbit" yang saya pikir bisa mengobati kehausan saya pada film fantasi, nyatanya masih belum cukup menumpas dahaga saya itu. Cieeeeelah... bahasanya aduhai! 

Menjelang akhir Mei 2015, saya pergi ke bioskop. Sendiri. Tanpa teman. Tanpa pacar. Huwaaaa! Sabar! Sabar!

Saya melihat poster film yang tayang hari itu dan terpikat pada film fiksi ilmiah berjudul: Tomorrowland. Saya pun memutuskan untuk menontonnya.

Kening saya mengkerut ketika film ini dimulai. Adegan awal yang ditampilkan adalah seorang pria tua, bernama Frank Walker, yang bercerita bahwa bumi sedang menuju kehancuran. Kelaparan, kekurangan air bersih, perang nuklir, wabah penyakit, dan lain-lain; disebutkan oleh Frank sebagai tanda-tanda kiamat.


Mampuss!

Seketika saya mengira film ini bakal seperti film 2012. Jika itu benar, maka bisa dipastikan dua jam ke depan akan berlalu dengan membosankan.

Tetapi anggapan itu terpatahkan, begitu ada suara seorang gadis yang tiba-tiba nyeletuk. Mengganggu Frank yang sedang bercerita. Gadis bernama Casey itu juga mengusulkan agar Frank memulai cerita dengan lebih positif (optimis).

Frank menurut, dengan sedikit jengkel tentunya. Dia lantas memulai cerita kembali, ketika masih anak-anak dan membawa jet pack-nya, ke undangan fisika. Saat itu Frank kecil yang begitu optimis dengan roket buatannya, bertemu Athena, seorang gadis kecil (yang ternyata adalah seorang robot), yang mengantarkannya pada dimensi lain. Sebuah kota masa depan; tempat para seniman, ilmuwan, cendekiawan, orang kreatif berkumpul untuk membuat dunia yang lebih baik; tanpa gangguan politisi, birokrasi, peperangan, atau keserakahan.


Adegan demi adegan selanjutnya sungguh membuat saya terpukau. Takjub. Kian menekankan premis yang diangkat dalam film ini: "Masa depan bisa diperbaiki, jika kita optimis."

Beberapa adegan yang memotivasi, agar kita senantiasa optimis:

1. Ketika Frank kecil mendaftarkan jet pack-nya ke Kompetisi Penemu


Di sana Frank menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang optimis. Meski cita-citanya ditentang oleh sang ayah. Meski akhirnya temuannya ditolak, karena belum benar-benar berfungsi. Dia tetap optimis. Dialog yang begitu melekat di ingatan saya:

"Secara teknis, alat ini tidak berfungsi. Lalu apa gunanya?" kata Gubernur Nix. "Apakah jetpack-mu ini bisa membuat dunia jadi lebih baik?"

"Bukankah ini menyenangkan?"

"Tuan Walker, tolong sebutkan alasan lain selain menyenangkan."

"Apa pun bisa terjadi?"

"Aku tak paham maksudmu."

"Jika suatu saat aku melihat ada orang terbang dengan jet pack di atasku. Aku akan percaya bahwa apa pun bisa terjadi. Aku akan jadi inspirasi. Bukankah inspirasi itu menjadikan dunia lebih baik?"

2. Casey kecil bersama orangtuanya menikmati langit malam

Saat itu Casey kecil bersama orangtuanya sedang membuat video kenangan.

"Mengapa kau sangat menyukai bintang, Casey?"

"Karena aku ingin ke sana."

"Tapi letaknya jauh sekali. Butuh waktu yang lama untuk mencapainya. Bagaimana jika kau sampai ke sana dan ternyata tidak ada apa-apa?"

"Bagaimana jika di sana ada segalanya," begitulah jawab Casey kecil.

3. Saat Casey merusak alat derek, demi mencegah pembongkaran landasan luncur NASA


Di sini seolah menunjukkan bahwa manusia tidak boleh berhenti berharap pada masa depan lebih baik. Dijelaskan pula dalam dialog antara Casey dan adiknya.

"Kau menyusup ke paltform itu lagi? Apa yang kau lakukan di sana? Apakah kau ingin menghentikan mereka membongkar landasan?"

"Sekarang kau menganggapku sebagai penjahat. Itu bisa membawa pengaruh buruk untuk anak seusiamu. Tapi jika ada orang yang mau melakukannya, mungkin aku beranggapan, bahwa mereka akan percaya: Perlawanan kecil bisa mengubah masa depan."

"Bagaimana kau bisa yakin?"

"Aku tahu bagaimana kehidupan ini berjalan."

"Mengapa ada yang ingin menghancurkan platform itu?"

"Kerena sulit untuk menciptakan ide dan mudah menyerah."

"Kau takkan seperti itu, bukan?"

"Tidak akan pernah."

4. Di ruang kelas, saat Casey mendengar penjelasan guru-gurunya yang menceritakan bahwa bumi sedang menuju kehancuran




Di akhir pernyataan guru-gurunya tersebut, Casey bertanya:

"Bisakah kita memperbaikinya? Aku paham bahwa semuanya memburuk. Tapi bisakah kita memperbaikinya?"

5. Saat Casey bercerita tentang dua serigala (bukan yang sukanya "drible" lho ya)

Casey memberi semangat pada ayahnya yang tampak putus asa karena sebentar lagi akan kehilangan pekerjaan sebagai teknisi NASA.

"Ada dua serigala yang selalu bertengkar. Yang satu berada dalam kegelapan dan keputusasaan. Yang satunya lagi berada dalam cahaya dan harapan. Serigala mana yang akan menang?

"Serigala yang kau beri makan," jawab ayahnya, sambil tersenyum.

6. Ketika Casey bertemu dengan Frank, dan melihat ruang penyadapan


Di sana Frank mengatakan bahwa dia bisa memperhitungkan kehancuran bumi, dan angkanya menunjukkan: 100% pasti. Tetapi begitu Casey tetap optimis dan mengatakan bahwa masa depan itu tidak pasti, meski diperlihatkan fakta tentang kehancuran bumi. Dan tiba-tiba angka itu berkurang, menjadi: 99,99%

Menunjukkan bahwa ada kemungkinan masa depan bisa berubah lebih baik.

***

Banyak hal yang membuat saya menyukai film ini. Selain pesan untuk senantiasa optimis, ada adegan-adegan lucu yang menggelitik perut. Menjelang akhir, kita disuguhkan kisah cinta antara Frank dan Athena (robot). Frank yang sudah tumbuh menjadi pria tua, menumbuhkan perasaan aneh di hati saya sebagai penonton, ketika saya tahu Frank masih mencintai Athena (yang karena dia seorang robot, dia tidak tumbuh besar seperti Frank. Masih tetap jadi anak kecil). Saya membayangkan bagaimana perasaan Frank dewasa, yang masih terjebak pada cinta masa kecilnya yang tetap dalam tubuh anak-anak. Duuh.... rumit sangat itu, Mblo!


Apalagi dialognya begitu ngejleb antara mereka berdua, menjelang meledaknya Athena:

"Frank, kau tahu kenapa kau tak bisa membuatku tersenyum?"

"Kenapa?"

"Karena kau tidak lucu."

Dan keduanya pun tersenyum bersama, lantas Athena yang mengalami gagal sistem, pun dilemparkan ke The Monitor dan meledak bersama alat prediksi masa depan tersebut.

***

Meski film tersebut tak lepas pula dari kekurangan, namun saya berpendapat, film ini layak ditonton. Selain menyuguhkan pesan yang sangat inspiratif, emosi kita juga dipermainkan.

Bagi yang membutuhkan film inspiratif, film ini sangat saya rekomendasikan. Terutama bagi para jomblo pesimis yang seolah kehilangan harapan untuk punya kekasih. Film ini akan meyakinkan Anda semua, bahwa mungkin esok akan punya kekasih. Eheeeem ...

Selamat menikmati asem-manisnya Tomorrowland!

(940 kata)

Diikutkan dalam lomba blog:


Komentar

  1. Soal dialog yang tentang 'lucu' itu lucu. Menarik!

    BalasHapus
  2. Wah, bukan jomblo pesimis nih. Gimana dong? Sukses untuk GA-nya, ya ...

    BalasHapus
  3. haha bisaan nih buat jomblowan dan wati ya, eh tapi buat saya yg lagi hopeless juga perlu ya, makasih atas partisipasinya

    BalasHapus
  4. Jelasin alurnya dong,aku masi bingung sama ceritanya hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer